Diagnosis klinik neurologik menggambarkan keadaan anatomik maupun fungsional dari susunan saraf.
Dalam praktek klinis, diagnosis neurologik terdiri dari diagnosis klinik, topik dan etiologik.
Diagnosis klinik menggambarkan jenis kelainan fungsi susunan saraf.
Diagnosis topik menunjukkan letak lesi (kerusakan) pada susunan saraf.
Diagnosis etiologik menyatakan penyebab angguan pada susunan saraf.
Pemeriksaan fisik neurologik merupakan salah satu upaya untuk menegakkan diagnosis neurologik.
Selain itu, diperlukan anamnesis (auto- maupun hetero-anamnesis) dan pemeriksaan khusus misalnya pemeriksaan laboratorium, elektrofisioloik, pencitraan dengan alat canggih seperti CT-scan, MRI dan sebagainya.
Agar dapat melakukan pemeriksaan fisik neurologik dengan baik dan terarah, diperlukan bekal pengetahuan tentang anatomi dan fungsi susunan saraf.
dikutip dari kuliah
M.S.I, Surabaya
No comments:
Post a Comment