Pemeriksaan fisik neurologik merupakan salah satu upaya untuk menegakkan diagnosis neurologik. Selain itu, diperlukan anamnesis (auto- maupun hetero-anamnesis) dan pemeriksaan khusus misalnya pemeriksaan laboratorium, elektrofisioloik, pencitraan dengan alat canggih seperti CT-scan, MRI dan sebagainya. Agar dapat melakukan pemeriksaan fisik neurologik dengan baik dan terarah, diperlukan bekal pengetahuan tentang anatomi dan fungsi susunan saraf.
Wednesday, July 31, 2013
1. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan vital seperti tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, nyeri. Dilakukan juga pemeriksaan umum pada kepala, leher, badan dan anggota gerak. Berbagai pola pernafasan (misal : Cheyne-Stokes, hiperventilasi neurogenik sentral, respirasi apneustik dan ataksik) menunjukkan adanya gangguan pada otak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment