Pemeriksaan
Saraf Mata
1. Pemeriksaan Tajam
Penglihatan
Pada pasien yang menggunakan
kacamata, pemeriksaan tetap menggunakan kacamata.
Pemeriksaan dilakukan pada
kedua mata pasien.
Penglihatan diperiksa menggunakan
Snellen Chart, 6 meter ( 20 kaki).
Atau menggunakan Rosenbaum
chart, jaraknya 36 cm dari pasien.
Juga pemeriksaan tes warna merah-hijau
2. Pemeriksaan lapang pandang
Normal lapang pandang
monokular pada sudut 160 derajat horizontal, dan 135 derajat vertikal. Dengan
binokular, range horisontal 180 derajat
Terdapat blind spot
fisiologis sekitar 5 derajat, karena diskus optikus yang sedikit sel reseptor.
Pengukuran menggunakan teknik
konfrontasi. Pemeriksa dan pasien berada pada posisi sejajar horisontal. Mata
ditutup untuk mata yang tidak ditest. Lihat gambar
Teknik yang lebih tepat,
menggunakan perimetri, tangent screen.
3. Ophthalmoskop
Pemeriksaan fundus merupakan
hal sangat penting untuk neurolog
Hal lain yang bisa dievaluasi
yaitu : retina, diskus optik (terutama pada kasus peningkatan tekanan intrakranial).
Pemeriksaan sebaiknya pada
ruangan gelap. Kadang diperlukan midriatik tetes mata untuk melebarkan pupil.
Namun pemberian midriatik
sebaiknya dihindari pada kasus glaukoma sudut tertutup dan kasus transtentorial
herniasi yang sangat memerlukan evaluasi ukuran pupil.
Hal yang perlu diperiksa
adalah: diskus optik (normal, pembengkakan), arteri-vena dan makula.
Gambar
4. Pupil
Evaluasi ukuran, reaksi
terhadap cahaya, reaksi akomodasi dan abnormalitasnya (Tonic-Adie pupil, Horner
syndrome, Argyll Robertson pupil)
5.Palpebra
Palpebra diperiksa dalam
kondisi mata terbuka. Jarak upper dan lower lid sekitar 10mm dan sama kanan-kiri.
Exophtalmus
Protursi abnormal mata
terhadap orbital paling bagus dilihat dengan cara berdiri di belakang pasien
dan melihat ke bawah ke arah mata pasien.
Penyebab: hipertiroid, tumor
atau pseudotumor orbita, fistula sinus kavernosus-arteri karotis. Perlu juga
periksa bruit pada mata.
6. Gerak bola mata
Okular palsy dan gaze palsy diperiksa dengan
menyuruh pasien melihat pada 6 posisi.
Jika pasien tidak kooperatif
atau mengalami penurunan kesadaran, dapat dilakukan 2 manuver, yakni doll’s
head oculocephalic dan stimulasi kalori.